Ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Tengah:
Batik Semarang
Diproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan,
Kecamatan Mijen, Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif
yang khas dibanding motif-motif batik dari daerah Jawa Tengah lainnya.
Pada umumnya batik Semarang berwarna dasar oranye kemerahan karena
mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu, motif dasar batik
Semarang banyak dipengaruhi budaya China yang pada umumnya banyak
menampilkan motif fauna yang lebih menonjol daripada flora. Misalnya
merak, kupu-kupu, jago, cendrawasih, burung phoenix, dan sebagainya.
Adapun motif Semarang yang menonjolkan ikon kota Semarang seperti Tugu
Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk.
Beberapa motif dari batik Semarang:
Sumber: http://www.batiksemarang16.net/
Batik Solo
Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain
batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain
batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan
kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak
dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik
tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap
banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah
terkenal sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain
“Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Batik Solo memiliki warna dominan cokelat
soga kekuningan.
Beberapa motif dari batik Solo:
Motif Sidomukti – Agar selalu mukti, berkecukupan, motif ini biasanya digunakan saat upacara Panggih Pengantin
Batik Yogyakarta
Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam,
serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari
daun tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang
difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil dari campuran
kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat,
dan kayu tegeran warna kuning. Karakter motif batik Yogya adalah tegas,
formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini
berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.
Beberapa motif dari batik Yogyakarta:
Batik Pekalongan
Perjumpaan masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa
seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu
telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik di sini.
Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal
sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang
diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan
Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh
pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat
batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta,
batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang
lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan
kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar
negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi
berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.
Beberapa motif batik Pekalongan:
Motif Jlamprang
Mungkin hanya sedikit yang tahu bahwa daerah Jawa Barat memiliki
motif batik yang sungguh kaya. Ketua Yayasan Batik Jawa Barat baru-baru
ini mengatakan bahwa Jawa Barat memiliki 200 motif batik yang model dan
coraknya sesuai dengan daerah asalnya. Masing-masing daerah tersebut
memiliki motif unik tersendiri, seperti di Bogor terdapat motif kota
hujan, bunga bangkai, dan kujang kijang yang menggambarkan Bogor sebagai
kota hujan. Dikatakan pula bahwa daerah Cirebon memiliki corak batik
yang paling banyak.
Berikut ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Barat:
Batik Indramayu
Untuk lebih lengkapnya mengenai 143 motif batik Indramayu beserta sejarahnya dapat melihatnya di:
http://www.batikpaoman.com/motif.htm
Batik Bogor

Batik Cirebon

Batik Garut
sumber: http://www.indonesiaberprestasi.web.id/?p=2433
Di Riau, konon ada batik Selerang yang sempat begitu terkenal pada
tahun 1990-an namun sayangnya kabarnya saat ini sudah menghilang. Selain
itu, ada pula yang namanya batik Tabir. Batik Tabir yang dibuat
berdasarkan sistem tulis dan tolek ini warna-warnanya terang dan cerah,
seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motifnya antara lain adalah
bunga bintang, sosou, cempaka, dan kenduduk.
Ini adalah beberapa motif dari batik Tabir Riau:
Motif batik khas Bengkulu, konon, merupakan sebuah adopsi campuran
dari motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon. Adopsi itu membentuk sebuah
desain batik khas Bengkulu. Batik khas Bengkulu secara umum terdiri dari
dua jenis. Pertama adalah batik Besurek dengan motif khasnya berupa
tulisan kaligrafi. Dan kedua adalah batik Pei Ka Ga Nga atau disebut
juga dengan batik Ka Ga Nga yang memiliki motif berupa tulisan asli
masyarakat Rejang Lebong. Beberapa motif dasar dari batik Besurek antara
lain: motif kaligrafi (diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Untuk batik
Besurek modern, biasanya kaligrafinya tidak bermakna); motif bunga
rafflesia; motif burung kuau (bergambar burung yang terbuat dari
rangkaian huruf-huruf kaligrafi); motif relung paku; dan motif rembulan.